
Kami memang kecil, suara kami tak nyaring
Mungkin karena itulah kami lebih sering diabaikan . Dianggap tak ada dan tak tahu apa-apa Taukah kalian? Sesungguhnya kami telah melihat dan mendengar banyak hal yang sangat jujur. Bahkan hal yang paling jujur yang pernah kalian lakukan atau ucapkan.
Kalian dapat mengucapkan atau melakukan perbuatan yang begitu jujur di hadapan kami karena kalian menganggap kami tidak ada. Menganggap kami tidak tahu apa-apa yang telah kalian lakukan. Percayalah kami telah melihat dan mendengar banyak hal. Hal yang bahkan selalu kalian coba sembunyikan dari orang lain. Hal yang kalian coba tutup-tutupi dari orang lain. Tapi kami tahu dan kami mendengar apa yang kalian lakukan.
Betapa mengherankannya melihat kelakuan kalian. Kalian bisa berubah seratus delapan puluh derajat di hadapan kami. Bermanis-manis ketika di hadapan banyak orang. Tetapi di belakangnya—di hadapan kami —kalian mencaci, mengutukinya. Kalian sungguh makhluk yang aneh, berkata suka meskipun sebenarnya tidak suka. Berkata tidak suka walaupun sebenarnya suka. Kalian seperti makluk dengan banyak kepribadian. Itulah mengapa hanya suara decak yang selalu kalian dengar dari kami “Ckckckck...” karena kami sangat keheranan dengan kelakuan kalian.
Sepahit atau seburuk apapun kejujuran itu sangat mengaggumkan. Selalu mengaggumkan. Itulah mengapa hanya suara decak kagum yang selalu kalian dengar dari kami “Ckckckck...”. Kami bangsa cicak tak akan pernah sedikitpun mencela kejujuran.
Kalian tahu, kamilah makhluk yang tidak pernah menghina, bagi kami kalian itu sangat mengagumkan. Karena itulah hanya decak kagum yang selalu kalian dengar dari kami “Ckckckck...”. Bagi kami bangsa cicak, menghina orang lain adalah pantang. Peraturan di negeri cicak melarang segala cicak yang menghina semama makluk – baik cicak ataupun bukan cicak --
Kami makhluk yang tidak senang membicarakan keburukan orang lain. Jadi seburuk apapun kelakuan kalian dihadapan kami, kami tidak akan pernah mengumbarnya untuk menjadi konsumsi public.
Kamilah CICAK dan inilah takdir kami.
0 komentar:
Posting Komentar