Kutulis sajak acak ini untukmu,
kamu yang sebulan lalu menyatakan perasaanmu padaku.
Walau aku tak tahu seberapa serius rasamu itu
karena kita baru saja saling mengenal selama seminggu.
Kutulis sajak acak ini untukmu,
Kamu yang tak pernah tampil rapi di hadapanku,
tapi selalu berusaha untuk melucu agar aku bisa tertawa bersamamu.
Terima kasih sudah berkenan sekedar singgah sebentar dalam hidupku untuk memberikan warna yang baru.
Terimakasih sudah melintas dalam langkah hidupku.
Kutulis sajak acak ini untukmu,
kamu yang selalu menjemputku dengan si merah AB 1296 DA mu
Kamu perlu tahu bahwa mungkin akan agak sulit bagiku untuk melupakanmu.
karena selama seminggu mengenalmu sangat mengubah hidupku.
Membuatku belajar tentang banyak hal baru dari dirimu
Kutulis sajak acak ini untukmu,
Kamu yang sangat jauh dari tipe idealku, tapi selalu berusaha sebaik mungkin memperlakukanku.
Kau yang berbaik hati sengaja memberiku setumpuk buku karena kau sangat tahu aku suka itu.
Walau aku tak terlalu tahu apa sebenarnya maksudmu dengan sikapmu, apapun itu semoga kebaikanmu selalu akan mendapatkan balasan yang terbaik bagimu.
Terima kasih atas usahamu untuk mencari tahu dan mengerti siapa dan seperti apa aku walau tanpa sepengetahuanku.
Maafkan aku yang belum bisa memenuhi harapanmu. Semoga tak ada luka dan duka padamu karena sikapku.
Kutulis sajak acak ini untukmu,
Kamu yang malam itu sengaja mencampurkan setengah gelas teh panas milikku ke dalam setengah gelas es teh milikmu. Entah hanya karena sekedar iseng saja atau memang ada maksud tertentu.
Dua gelas itu punya makna bagiku. Aku melihat harapanmu dalam dua gelas itu. Harapanmu agar kita bisa menyatu seperti isi dalam dua gelas itu. Menyatu walau keduanya berbeda suhu. Ah,sudahlah itu hanya sekedar tafsir lebay dariku. Mungkin itu cuma sesuatu yang iseng dari kelakuanmu.
Kutulis sajak acak ini untukmu,
Kamu yang pernah mengatakan padaku bahwa menunggu adalah duka waktu.
Di sini aku ingin mengatakan bahwa aku tak setuju denganmu.
Karena menurutku seumur hidup kita adalah untuk menunggu.
Setidaknya menunggu hidup kita di dunia ini berakhir dan berlalu
Menunggu akan menjadi berarti jika kau tahu untuk apa dan untuk siapa kau menunggu.
Tak kan jadi duka waktu jika kau tahu apa yang harus dilakukan selama menunggu.
Kutulis sajak acak ini untukmu,
Kamu yang saat ini mungkin sudah melupakanku atau sudah berbahagia bersama orang yang baru.
Doaku selalu yang terbaik bagimu dan semoga kebahagiaan senantiasa menyertaimu.
Jika memang waktu yang membuat kita bertemu, maka biarlah waktu pula yang membuat kita kembali bertemu dan bersatu dengan jalan, cara, dan kondisi yang lebih tepat bagimu dan bagiku. Itu juga kalau memang kamu adalah jalanku. Jikapun kita tak diijinkan untuk kembali bertemu apalagi bersatu, maka semoga waktu akan membimbing aku dan kamu menjadi manusia yang lebih bermutu. Apapun itu, aku yakin pasti inilah jalan yang terbaik bagi kamu dan aku.
Biarlah untuk sementara ini aku akan kembali menjalani kehidupanku seperti dulu sebelum ada hadirmu, kembali menata hati, pikiran, dan perasaanku. Mencoba melakukan yang terbaik yang bisa kulakukan dalam hidupku.
Jika memang waktu yang membuat kita bertemu, maka biarlah waktu pula yang membuat kita kembali bertemu dan bersatu dengan jalan, cara, dan kondisi yang lebih tepat bagimu dan bagiku. Itu juga kalau memang kamu adalah jalanku. Jikapun kita tak diijinkan untuk kembali bertemu apalagi bersatu, maka semoga waktu akan membimbing aku dan kamu menjadi manusia yang lebih bermutu. Apapun itu, aku yakin pasti inilah jalan yang terbaik bagi kamu dan aku.
Biarlah untuk sementara ini aku akan kembali menjalani kehidupanku seperti dulu sebelum ada hadirmu, kembali menata hati, pikiran, dan perasaanku. Mencoba melakukan yang terbaik yang bisa kulakukan dalam hidupku.
*PS:Semoga kamu tetap semangat dan sungguh-sungguh. Jangan dibiasakan tidur subuh dan bangun jam sepuluh, itu tak bagi kesehatan tubuh.
0 komentar:
Posting Komentar