Judul :Bima Sejati
Pengarang: Ardian Kresna
Penerbit: DIVA Press
Cetakan: Pertama 2012
Jumlah halaman : 326
Dimensi buku : 23,5 x 15 cm
Dalam cerita pewayangan, Bima Sejati atau Dewa Ruci ini adalah salah satu lakon favoritku. Jadilah waktu ada book fair aku beli buku ini. Seperti biasa dalam cerita pewayangan selalu ada tuntunan yang dapat diambil. Dalam lakon Dewa Ruci ini lebih banyak memberikan tuntunan-tuntunan dalam menuntut ilmu seperti menuruti dan taat pada perintah guru, tidak mudah putus asa serta rela berkorban hingga titik darah penghabisan. Pada dasarnya menuntut ilmu adalah kewajiban bagi seluruh umat manusia baik pria maupun wanita yang kadang dalam menjalaninya tidak selalu mudah, sehingga tidak berlebihan jika ada pepatah yang berbunyi "Tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina".
Diceritakan bahwa pada masa pengasingan di hutan, Bima menglami kegundahan hati. Dalam lakon yang lain diceritakan sebelumnya, bahwa karena kalah bermain dadu dengan Kurawa, Bima beserta saudara Pandawa-nya harus menjalani hukuman diasingkan ke hutan. Karena mengalami kegundahanhati, maka Bima dengan mengendap-endap menemui Resi Durna yang merupakan guru Pandawa dan Kurawa. Bima meminta agar diajarkan ilmu untuk memperoleh ketenangan hati dan mencapai keutamaan hidup. Resi Durna mengatakan bahwa ilmu itu sangat sulit dan tidak semua orang bisa mempelajarinya. Ia juga mengatakan akan banyak ujian dan tantangan yang harus dilalui jika benar-benar ingin mempelajari ilmu tersebut. Bima yang berkemauan keras dan bertekat bulat menyatakan siap menerima apapun resiko yang akan terjadi. Bima tidak mengetahui bahwa sebenarnya Resi Durna memiliki niatan tersembunyi untuk mencelakakannya.
Akhirnya karena Bima sangat berkeras untuk mempelajari ilmu itu sang guru menguji kekuatan tekatnya. Ia mengatakan bahwa jika Bima ingin mempelajari keutamaan hidup dan memiliki ketenangan hati maka ia harus menemukan Kayu Gung Susuhing Angin. Untuk mendapatkan kayu itu, Bima harus menerobos hutan yang terkenal sebagai tempat tinggal bangsa raksasa. Ia juga harus bertarung mati-matian menghadapi raksasa.